Monday, 23 February 2015

MAULUDAN




Tanggal 03 januari 2015 kemarin bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awal 1436 Hijriah. Bagi umat islam, 12 Rabi’ul Awal diperingati sebagai maulid nabi besar, nabi Muhammad SAW. Hal itu merujuk pada hari lahir beliau, yakni 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah. Disebut tahun gajah karena pada tahun tersebut terdapat penyerangan terhadap ka’bah oleh pasukan bergajah.
Maulid nabi Muhammad diperingati dengan berbagai cara. Biasanya dengan pembacaan shalawat nabi di mushola-mushola. Beberapa tempat bahkan mengadakan pengajian umum dan mendatangkan pendakwah favorit warga. Namun begitu, ada beberapa tempat yang memeringati maulid dengan cara yang “berbeda”.
Di kampungku, desa Ngerdani kecamatan Dongko kabupaten trenggalek, “muludan” (begitu kami menamai) diperingati dengan makan bersama di mushola setempat. Jama’ah mushola membawa baskom besar berisi nasi ditumpangi ayam panggang hampir utuh diatasnya. Satu keluarga membawa satu ambeng tersebut. Acara digelar ba’da maghrib di teras mushola. Setelah semua berkumpul dan pemuka adat menyampaikan beberapa “mantra”, tibalah saat yang menyenangkan, makan bersama. Ayam-ayam panggang tersebut dipotong dan dibagikan bersama sepincuk nasi. Kebersamaan yang menghangatkan seperti inilah yang selalu aku rindukan saat diluar sana.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Anda telah membaca dan berkomentar :)