Friday, 4 July 2014

Arjuno - Welirang, kami datang!


          Halo kawan dimanapun Anda berada. Selamat membaca blog amatir saya ini J. Post ini akan berisi perjalananku ke gunung Arjuno pada 24-27 Juni 2014 kemarin. Oke, perkenalkan dulu teman-temanku pada trip kali ini. Namanya Duwi, Yurike, Ayub. Semuanya teman kuliahku. Duwi dan Yurike duo cewek yang pengen muncak. Mereka juga yang mengajakku dan Ayub. Katanya, mereka penasaran sama sunrise dari atas gunung. Aku dan Ayub hanya menemani mereka berdua.
Ayub, Yurike, Duwi
          Tujuan pendakian kami kali ini adalah Arjuno – Welirang dengan asumsi perjalanan selama 4 hari.
          Jauh hari sebelumnya, kami merencanakan berangkat 8 orang. Namun 4 teman kami yang lain gagal berangkat karena suatu hal. Jadilah kami cuma berempat.
          Tanggal 24 Juni pagi, kami kumpul di depan kos saya sekitar pukul 05:30. Kami memutuskan memarkir motor di Purabaya dan melanjutkan perjalanan dengan Bis dengan pertimbangan pulangnya bisa sambil istirahat di Bis. Sekitar pukul 06:00 kami sampai di Terminal Purabaya (lebih dikenal terminal Bungurasih karena terletak di desa Bungurasih, Waru, Sidoarjo). Setelah memarkir motor, kami segera mencari Bis menuju Malang. Sekitar pukul 08:03 kami turun di Terminal Pandaan. Biaya bis Surabaya-Pandaan 7 ribu tiap orang. Selanjutnya kami mencari angdes menuju Tretes. Karena sepi penumpang, angdes baru berangkat sekitar pukul 09:18. Sopir langsung membawa kami ke pos perizinan pendakian yang ada di seberang Hotel Tanjung, Tretes. Sesampainya di pos perizinan, saya menyerahkan ktp dan mengisi buku pengunjung. Untuk 4 orang, kami dikenai biaya sebesar 30 ribu rupiah termasuk asuransi.
          Setelah melakukan perizinan, kami bersiap melanjutkan perjalanan. Bersama dengan kami ada 3 siswa SMA 15 Surabaya yang juga berencana ke Arjuno – Welirang. Dari pos perizinan, jalur langsung menanjak. Yurike dan Duwi yang baru oertama naik gunung langsung kecapekan. Maka kami berjalan pelan dan banyak istirahatnya. Secara alami kami ditinggal 3 anak SMA tadi.
          Lebih dari 1 jam kami sampai di pos pertama namanya Pet Bocor. Disebut Pet Bocor karena memang ada pet (pipa PDAM) yang bocor disekitar situ. Sekitar 30 menit istirahat, kami melanjutkan perjalanan lagi. Pos selanjutnya adalah Kokopan. Normalnya, Pet Bocor menuju Kokopan ditempuh 3-4 jam. Tapi kami menempuhnya dalam 6 jam. Sekitar jam 4 sore kami baru sampai Kokopan. Setelah berunding dan mendapat saran dari pendaki lain yang ada disitu, kami memutuskan menginap dulu di Kokopan dan hanya menuju Arjuno. Keinginan menuju Welirang saya hapuskan karena memang fisik tim ini tak mampu. Biar bagaimanapun, tim harus diutamakan. Bila ada yang tak kuat, ya istirahat. Begitulah yang aku tahu tentang tim naik gunung.
Sambil istirahat narsis dulu lah..
          Ternyata malam di Kokopan begitu indah. Terlihat kerlap-kerlip lampu kota Pasuruan dan sekitarnya. Terlihat juga gunung Penanggungan dengan bukit bayangannya.
Puncak gunung Penanggungan dari Kokopan
          Esoknya, jam 9 pagi kami berangkat menuju pos selanjutnya, Pondokan. Disebut Pondokan karena disana banyak pondok para penambang belerang dari gunung Welirang.
          Perjalanan dari Kokopan ke Pondokan tidak kalah sulitnya dengan dari Pet Bocor. Keseluruhan jalur adalah jalan Hartop pengangkut belerang yang lebih mirip dengan kendaraan Off Road. 4 jam berjalan, kami mendapat tumpangan dari seorang pengemudi Hartop. Bersyukur kami mendapat tumpangan, karena ternyata perjalanan memang masih jauh. Sebagai tanda terimakasih, kami memberi uang pada pengemudi baik hati tersebut. Namun pemuda itu benar-benar baik hati. Ia menolak uang pemberian kami. Entah kurang banyak atau gimana saya kurang paham. Yang jelas saya sangat berterimakasih padanya. Pemuda baik hati itu mengendarai Hartop berwarna Biru. Kalau kamu bertemu, sampaikan terimakasihku padanya.
          Karena kami menuju Arjuno, maka kami segera melanjutkan perjalanan. Berbekal saran pendaki lain, kami memutuskan menginap di Lembah Kidang. Sesampainya di Lembah Kidang, ada rombongan dari GEOPALA UNESA yang bersiap turun. Dari mengobrol dengan mereka, kudapat informasi bahwa biasanya dibutuhkan waktu 6 jam menuju puncak dan 4 jam untuk turunnya. Karena itu, kami berencana berangkat jam 12 malam dengan harapan jam 6 pagi sampai puncak dan melihat sun rise. Setelah makan dan sholat kami segera tidur dan menyiapkan alarm untuk membangunkan kami jam setengah 12 malam.
          Entah karena capek atau kenapa, saya terbangun sudah jam 1 pagi. Alarm kami seperti gak ada artinya. Segera ku bersiap dan membangunkan teman-teman. Sambil menunggu temen-temen bersiap, saya makan nasi sisa tadi sore untuk menghilangkan lapar.
          Dan, jam 2 pagi kami melanjutkan perjalanan menuju puncak Arjuno.

3 comments:

  1. merasa bersalah,, kami yg ngajak kami yg nyusahin :(
    tp kapan maneh dirimu tak repoti ngunu an hehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha..
      toh biyen aku yo ngrepoti mas rosid faris edi dkk pas pertama kali aku nang gunung..
      yo kapan-kapan gantian kamu harus mau repot buat yang lain..

      Delete

Terimakasih Anda telah membaca dan berkomentar :)